Sri Brahmaraja Ganggadara Tokoh Sejarah Ahir Majapahit


Sri Brahmaraja Ganggadara termasuk satu tokoh sangat penting jaman Majapahit ahir. Berperan besar dalam mahapralaya Majapahit tahun 1478M. Secara jelas riwayat sejarahnya dapat kita temukan dalam 5 prasasti bertarikh 1486M, Prasasti Petak, Prasasti Jiyu atau Trailokyapuri I, II, III, dan IV.

Dalam 5 prasasti itu, Sri Brahmaraja Gangadara menerima dua anugerah penting dari maharaja Majapahit karena dua peran besar, yaitu  membantu perjuangan 4 putra Sang Sinagara dalam upaya merebut tahta Majapahit dari maharaja Singawikramawardhana dyah Suraprabhawa tahun 1478M dan memimpin perayaan upacara sraddha mengenang 12 tahun wafatnya, Bhre Daha Manggalawardhani dyah Suragharini, permaisuri Sang Sinagara.

Sangat mungkin Sri Brahmaraja Ganggadara sejak awal merupakan salah seorang pengikut setia Sang Sinagara Rajasawardhana dyah Wijayakumara, maharaja Majapahit tahun 1451M-1453M.

Sang Sinagara wafat meninggalkan seorang permaisuri Bhre Tanjungpura Manggalawardhani dyah Suragharini dan 4 putra.

Setelah Sang Sinagara wafat, Brahmaraja Ganggadara tetap menunjukkan bakti kesetiaannya pada keluarga Sang Sinagara dengan mendampingi 4 putra Sang Sinagara yaitu Bhre Koripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan Bhre Kertbhumi.

Sri Brahmaraja Ganggadara terutama menjadi mahaguru dan penasihat sang putra mahkota Majapahit Bhre Koripan Wijayaparakrama dyah Samarawijaya.

Sebagaimana pembacaan serat Pararaton, setelah Sang Sinagara wafat, Majapahit TELUNG TAUN TAN HANA PRABHU atau tiga tahun tidak memiliki raja yaitu antara tahun 1453M-1456M.  Serat Pararaton kemudian menulis  Hyang Purwasisesa atau bhre Wengker Girisawardhana dyah Suryawikrama  naik sebagai maharaja Majapahit tahun 1456M-1466M.

Brdasarkan prasasti Waringin Pitu 147M, Hyang Purwawisesa Bhre Wengker Girisawardhana dyah Suryawikrama adalah adik kandung Sang Sinagara Rajasawardhana dyah Wijayakumara.

Siwi Sang dalam buku GIRINDRA: Pararaja Tumapel-Majapahit menguraikan, naiknya Hyang Purwawisesa sebagai maharaja Majapahit telah merebut hak tahta milik Bhre Koripan Wijayaparakrama dyah Samarawijaya.

Bhre Koripan Wijayaparakrama Dyah Samarawijaya adalah putra mahkota Sang Sinagara, yang kalau mengikuti aturan resmi, seharusnya paling berhak menjadi maharaja Majapahit menggantikan ayahnya. Tapi pada kenyataannya yang naik tahta adalah sang paman, Bhre Wengker Hyang Purwawisesa.

Berdasarkan serat Pararaton, setelah Hyang Purwawisesa wafat tahun 1466M, tahta Majapahit ditempati Singawikramawardhana dyah Suraprabhawa yang sebelumnya menjadi raja di Tumapel antara tahun 1447M-1466M.

Singawikramawardhana dyah Suraprabhawa menjadi maharaja Majapahit yang beristana di Trowulan.

Naiknya Bhre Tumapel sebagai maharaja Majapahit, keluarga Sang Sinagara jelas sangat kecewa. terutama Sang putra mahkota Bhre Koripan.

Serat Pararaton bagian ahir meriwayatkan, ketika Singhawikramawardhana dyah Suraprabhawa baru bertahta di Majapahit selama dua tahun atau pada tahun 1468M, 4 putra Sang Sinagara melakukan perlawanan.

Pararaton menulis, mereka sah saking kadaton artinya meninggalkan keraton. Mereka tinggal di keraton masing masing membentuk satu persekutuan dengan tujuan utama merebut tahta Majapahit dari tangan maharaja Suraprabhawa.

Sangat mungkin, keberanian 4 putra Sang Sinagara melakukan perlawanan terhadap pemerintahan maharaja Dyah Suraprabhawa di Majapahit, berkat dorongan dan dukungan penuh tokoh yang kelak bergelar Sri Brahmaraja Ganggadara.

Jika benar demikian, dapat dikatakan bahwa Sri Brahmaraja Ganggadara menjadi pelindung utama trah Sang Sinagara Rajasawardhana dyah Wijayakumara.

Sri Brahmaraja Ganggadara membantu perjuangan para putra Sang Sinagara.

Sri Brahmaraja Ganggadara berperan besar dalam pralaya 1478M di Majapahit, suatu perang besar antara 4 putra Sang Sinagara melawan maharaja Singawikramawardhana dyah Suraprabhawa.

Sri Brahmaraja Ganggadara terukir dalam prasasti 1486M ditempatkan sebagai tokoh yang sangat dihormati maharaja majapahit dan banyak dipuji karena jasa besarnya terutama membantu kemenangan para putra Sang Sinagara dalam perang di Majapahit tahun 1478M.

Sebagai catatan, perang besar di Majapahit tahun 1478M bukan perang antara Raden Patah kesultanan Islam Demak melawan prabu Brawijaya Majapahit.

==========

SIWI SANG

Satu tanggapan untuk “Sri Brahmaraja Ganggadara Tokoh Sejarah Ahir Majapahit

Tinggalkan komentar